Pages

ASSALAMMUALAIKUM W.R.W.B SELAMAT DATANG DI BLOGG KU SEMOGA ANDA MENIKMATI
Subscribe:

Sabtu, 04 Februari 2012

C.Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca
Cerita anak adalah cerita yang dikemas untukdidengarkan anak-anak. Cerita anak biasanyaberisi ajaran moral, keteladanan, dan contoh budipekerti yang baik. Upaya yang dapat kaliangunakan untuk menarik perhatian para pendengar anak yaitu dengan menceritakan sebuah ceritadisertai ekspresi wajah dan gestur yang menarik.Pada umumnya, cerita anak bersifat menghibur,berisi lelucon dan mengandung pesan moral.Sebelum menceritakan suatu cerita anak, kalian perlu membaca ataumendengarkan suatu cerita. Semakin banyak referensi cerita yang kalianmiliki, semakin banyak ide yang dapat kalian ceritakan.
Bacalah cerita anak berikut ini! Carilah hal-hal yang menurut kalian menarik! 
Jeda Info
Orang yang pandai membawakan atau menceritakancerita anak atau dongeng disebut narator.
“Yang bener, Ver? Masa papamupunya telepon genggam?” tanya Mia. “Iya,”Vera mengangguk mantap. “Besarnyacuma segini, nih!” Ditunjukkan telapaktangannya.“Ada antena kecil di ujungnya. Bentuk-nya lucu, deh.”“Aku jadi ingin lihat,” kata Eko. “Bawake sekolah dong, Ver!”“Aduh bagaimana, ya? Telepon ituselalu dibawa Papa ke mana-mana. Manaboleh kubawa ke sekolah?”“Ah, kan cuma sehari! Papamu tentutidak akan keberatan,” kata Linda.“Sehari juga tidak akan diizinkan,”kata Vera.“Aku jadi ragu, nih,” kata Mita.“Papamu benar punya telepon geng-gam? Jangan-jangan itu hanya karangan-mu saja.”“Tentu saja Papa punya! Memangnyaaku pembohong?” kata Vera melotot.“Yah, siapa tahu. Kita kan belum lihatbuktinya. Betul, kan teman-teman?” Mitamemandang yang lainya. Dikerdipkannyasebelah matanya.“He-eh” angguk Eko. “Jangan cumaomong saja. Buktinya mana?” Dipanas-panasi begitu, Vera menjadi tersinggung juga. “Baik, baik. Akan aku buktikan. Lihatsaja nanti!” katanya.“Begitu dong!” senyum Mia. Diasenang sekali siasatnya berhasil.Seminggu telah berlalu. Sebuahtelepon itu tergeletak di meja makan. Papabaru saja memakainya dan lupamembawanya. Vera ragu-ragu. Dilihatnyasekeliling. Tak ada orang. Cepat-cepatdiambilnya telepon itu dan dimasukkannyake dalam tas.“Vera ...?”“Ah-yaa!” Vera tergagap. Dikiranya diaakan tertangkap basah. Ternyata tidak.Mama sama sekali tidak kelihatan. Hanyasuaranya saja.“Cepat! Sudah hampir terlambat, nih!”“Iya, Mam!” Buru-buru Vera minum. Lalusetengah berlari ke depan. “Vera berangkatya, Ma!” Diciumnya pipi Mama kemudianmembuka pintu mobil dan duduk di sebelahPapa. Papa sedang asyik menyetir.
Telepon Genggam


0 komentar:

Posting Komentar

 
X-Steel - Wait